Bila Hidupmu Tinggal Sebulan, Apa Yang Kamu Lakukan?

  • Oct 22, 2020
  • karangmulyo

Mendengar judul tadi, apa yang muncul di dalam benak anda? Takut. Sedih. Bingung. Marah. Tertawa saja. Menganggap pertanyaan itu ngaco. Semua itu adalah reaksi yang mungkin sekali muncul saat memikirkan jawaban pertanyaan itu. Sebelumnya, yuk kita dengar opini dari beberapa wanita berikut ini... "Beribadah sepuasnya..." kata Nana. Menurutnya, apalagi sih yang bisa dilakukan manusia bila sudah tahu tugasnya di dunia akan segera berakhir? Yang terpenting mungkin ya mendekatkan diri pada Allah, meminta ampunan atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Sedangkan Fina, seorang ibu yang penyayang lebih ingin keliling dunia dengan orang yang disayangi. "Selain itu aku juga ingin mengunjungi panti jompo dan panti asuhan serta berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kurang beruntung," pungkasnya. Jawaban yang cukup berbeda dan unik datang dari Alin, "kalau aku ingin menyatakan perasaan pada seseorang yang selama ini terpending," katanya sambil tertawa. Sebuah keberanian yang saat ini mungkin sedang dikumpulkannya, namun tak cukup untuk membuat seseorang tahu tentang apa yang disimpan di dalam hatinya." Sekarang, giliranmu menjawabnya. Apa? Apa yang akan kamu lakukan jika tiba-tiba kamu tahu hidupmu tinggal sebulan? Well, yang jelas seketika mungkin hidupmu akan berubah drastis jika hal ini terjadi. Seperti beberapa jawaban yang sudah diungkapkan di atas. Ada yang akan lebih mendekatkan diri kepada Allah, karena biasanya kalau sudah BBM-an, jadi lupa waktu beribadah. Apalagi, kalau topiknya sudah soal si anu yang tertangkap selingkuh. Wah... sungguh topik yang sayang sekali dipending untuk dibahas. Alhasil, ibadah menjadi nomer dua, dan bergosip menjadi nomer satu. Ada pula yang ingin keliling dunia bersama orang yang dicintai, yang mungkin saat ini waktunya banyak tersita oleh pekerjaan. Jarang sekali bisa membagi waktu dengan keluarga dan anak-anak. Apabila anak kesulitan dalam hal pelajaran, mudah saja, cukup memanggil guru privat dan semua akan menjadi beres. Padahal, anak lebih membutuhkan kehadiran orang tua yang bisa membimbing dan menyemangatinya belajar. Lain cerita dengan yang ingin mengungkapkan perasaan pada seseorang. Selama ini, apa yang dirasakan selalu disimpan di dalam hati. Takut diungkapkan. Entah karena takut ditolak, takut hubungan tidak akan berhasil, atau ketakutan-ketakutan lain yang sebenarnya terbentuk oleh pikiran sendiri. Lihat saja, betapa banyak hal yang sebenarnya ingin dilakukan bila tahu hidup akan berakhir. Kesemuanya adalah hal yang baik, bukan? Sekarang bayangkan. Bila semua hal itu dilakukan sekarang, alangkah indahnya dunia. Orang akan berkata "hidup itu sungguh bahagia." Tak ada lagi anak-anak yang kekurangan perhatian dan cinta orang tuanya. Tak ada lagi cinta dalam hati yang disimpan sekian lama, kemudian menyesal. Tak ada lagi pasangan kekasih yang bertengkar karena waktunya dicuri oleh pekerjaan dan kesibukan. Tak ada lagi tempat ibadah yang penuh hanya di hari-hari rayanya saja. Tak ada lagi orang yang mencuri hanya demi sebatang rokok. Tak ada lagi orang yang melakukan kekerasan pada orang yang dicintainya. Kerabat Imelda, kita bisa melakukannya sekarang. Tanpa harus tahu berapa lama lagi kita hidup. Kita hanya butuh satu hal saja, kemauan! Tak perlu menunggu untuk tahu hidupmu tinggal sebulan atau sekian hari. Lakukan hal-hal baik yang telah lama ingin kau lakukan. Termasuk memberikan pelukan dan ciuman hangat pada orang-orang terkasih di dalam hidupmu. Mari, kita mulai dari sekarang. SUMBER: Agatha Yunita - www.vemale.com